Saturday, April 14, 2012

islam itu menjaga

“Ana akan ta’aruf dengan ukhti beberapa tahun lagi, ketika ukhti sudah lulus”

“Untuk apa antum katakan itu skrg akhie?... Jika belum siap adalah jawabannya, lalu mengapa harus antum katakan rencana tersebut pada saya? Tak tahu kah antum, kalimat itu menggoyahkan kekokohan iman yang susah payah saya bangun.”

Ketika antum mengatakan: “Ana ingin jaga hati ana untuk ta’aruf dengan ukhti nanti”

“Lantas, apakah dengan antum berkata seperti itu, lalu prilaku antum yang sering menelfon saya itu tidak berarti mengotori hati?. Antum memang sudah seharusnya menjaga hati, hingga tiba saatnya nanti untuk antum berikan seutuhnya kepada wanita yang berhak.”

Ketika antum mengatakan: “hati hati, di sana.. jaga diri baik baik..”

“Bukannya saya tidak suka diperhatikan dan dijaga, tapi cukuplah Allah yang akan menjagaku..Bukankah Allah adalah sebaik-baik Pelindung?”

Ketika antum mengatakan: “ana harap ukhtie tidak ta’aruf dengan orang lain sebelum ana”

“Saya tidak bisa menjanjikan apapun, karena saya tidak tau apa yang akan terjadi nanti..”


Sebuah ibroh,,

Duhai akhwat, jika datang kepadamu laki-laki baik-baik yang melamarmu, maka bisa jadi dialah pangeranmu.

Duhaii ikhwan, jika gadis pujaanmu telah dikhitbah laki-laki lain, maka ikhlaskanlah. Bisa jadi dia bukanlah bidadarimu.

"Perempuan-perempuan yang keji adalah untuk yang keji pula dan laki-laki yang keji untuk wanita-wanita yang keji, sedangkan wanita-wanita yang baik untuk laki-laki yang baik dan laki-laki yang baik juga diperuntukkan bagi perempuan-perempuan yang baik….” (QS.24:26)"

Maka jika nantinya kita tidak berjodoh, mungkin saya tak cukup baik untukmu, pasti ada wanita lain yang lebih baik untukmu.. Dan yakinlah, jika memang aku adalah pasangan da
ri tulang rusukmu, maka tanpa antum minta untuk tidak ta’aruf dengan orang lainpun, saya akan tatap menjadi pendampingmu..Karena saya yakin TULANG RUSUK TAKKAN TERTUKAR!!

Monday, April 2, 2012

Maaf Hati, Aku Tidak Jujur Denganmu

Hati,
Kamu tahu kan yang aku betul sayang kamu?
Kamu tahu kan yang aku betul mahu menjaga kamu sebaiknya?
Kamu tahu kan segala rasa?

Hati,
Maaf ya.
Sudah berkali aku membiarkan kamu menangis.
Sendiri. Tanpa disenangi kembali.
Aku ini pentingkan diri ya?
Aku mahu mereka gembira.
Tapi aku buat kamu terseksa.
Terus-terusan diseksa.
Maaf ya.

Hati,
Aku kurang pasti.
Sama ada aku kagum
Atau aku kecewa sama kamu.
Kecewa, kerana sifatmu yang sebegitu rapuh.
Mudah sekali kamu kalah.
Kagum, kerana kamu masih mampu berfungsi dengan baik
Biarpun setelah berkali-kali kau terluka dan berdarah.

Hati,
Kamu tahu, ada waktunya aku tidak jujur denganmu.
Ada saatnya keinginanmu aku abaikan.
Ada saatnya kemahuanmu aku turutkan.
Bilamana keinginanmu aku abaikan,
bukan bereti aku tidak sayang.
Tapi kerana aku sudah terlebih sayang!
Kamu harus aku jaga baik-baik.
Kamu tahu itu, bukan?

Hati,
Usah bersedih kala rasamu tidak tertunaikan.
Ingat, siapa yang pegang kamu.
Semestinya bukan aku.
Tapi Dia, Tuhan kita yang menciptakan.
Bergantung saja pada Dia ya?
Bukankah Dia itu sebaik-baik penjaga?
Yakin, itu kuncinya.

Hati,
Aku mahu kamu kuat.
Aku harap kamu tidak lagi rapuh.
Aku ingin kamu sentiasa segar dalam ingatan kepada-Nya.
Janji sama aku, Hati?
InsyaAllah, kita sama-sama saling menjaga, ya?

Bagaimanapun Hati, aku kagum denganmu. Sungguh. Hebat Allah yang menciptakan, bagaimana Dia bisa membuat Hati sekuat ini untuk menanggung beban yang berat amat.

Subhanallah. Alhamdulillah. Allahuakbar.

"Bila Hati itu Bertulang."

cc:iluvislam